MADE MANIK DATU YASA

MADE MANIK DATU YASA Blog Created By Www.BestTheme.Net

You need to upgrade your Flash Player to version 10 or newer.

Few words about the site. This is configurable from the theme option menu.Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra.

MADE MANIK DATU YASA


HINDU DHARMA
Oleh:   Made Manik Datu Yasa

Pada Postingan saya kali ini, saya berharap pembaca (khususnya bagi pemeluk hindu di indonesia), saya sering mendengar bahwa sekitar 30% pemeluk hindu di seluruh tanah air sudah memilih untuk berpindah kelain agama, ini menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap hindu dan ilmu pengetahuan tentang hindu yang sudah sangat merosot.
Sebelum saya menginjak ke postingan saya, saya ingin sekali berbagi pengalaman tentang hindu saya kepada para pembaca tentang apa hindu sebenarnya. Hindu adalah agama yang sangatlah universal dan sangat terbukti di dalam sejarahnya, apabila anda tidak percaya, silahkan anda dapat membuka website berikut:




Setelah anda tau tentang postingan tersebut, selanjutnya saya berharap agar anda dapat lebih lega akan kehebatan hindu, dan saya berpesan bahwa, hindu bagaikan sebuah telur, apabila kita kupas secara terus menerus, maka kita akan mendapatkan inti dari pada telur itu sendiri.
begitupun hindu, apabila kita mengupas dan mempelajari dengan tulus ikhlas maka kita akan menemukan kebesaran ida sang hyang widhi wasa.



Pandangan Hindu terhadap Pasangan Beda Agama


Radha Krishna
Om Swastyastu,







Sesuai permintaan teman, mari kita bahas bersama mengenai pandangan Hindu terhadap pasangan beda agama.
Izinkan saya mengeluarkan pendapat pribadi saya terlebih dahulu, kemudian dikomentari berdasar pendapat kita masing-masing. Semoga pembahasan ini berguna.
Sebagai umat Hindu, adalah kewajiban kita menjunjung tinggi para leluhur kita, kita jelas melaksanakan berbagai bentuk Pitra Yajna. Itu adalah keharusan bagi umat Hindu. Tanpa leluhur, kita tidak akan ada di dunia ini. Oleh karena itulah kita berterima kasih pada leluhur kita dengan melaksanakan Pitra Yajna.
Jika, pasangan yang dimaksud di sini hanya sebatas pacaran, saya rasa tidak masalah dengan yang beda agama. Hanya saja ketika kita menuju ke Pawiwahan, ini adalah masalah serius. Saat hendak menikah dalam perbedaan agama, baik laki-laki maupun perempuan, kita mempunyai hak dan kewajiban. Hak kita adalah menerima sedikit warisan dari orang tua, dan kewajiban kita adalah menyungsung sanggah keluarga kita. Jika saatnya odalan sanggah keluarga kita, maka kita harus melaksanakannya.
Jika, umat Hindu menikah dengan non-Hindu lalu memilih masuk ke agama non-Hindu tersebut. Otomatis 100% meninggalkan Dewa Yajna (piodalan sanggah keluarga) dan juga Pitra Yajna. Agama non-Hindu otomatis tidak memperbolehkan mantan Hindu melaksanakan ngaben, apalagi bakar dupa. Seperti slogan yang sering saya berikan, No Yajna, Yes Bencana. Jadi, dengan memeluk agama si kekasih, kita telah meninggalkan KEWAJIBAN kita sebagai seorang anak dan sebagai keturunan dari leluhur kita.
Kesimpulan:
Menurut pribadi saya, berhubungan dengan insan non-Hindu tidak masalah, asalkan kita tidak meninggalkan Hindu hanya karena cinta. Mana lebih mulia, cinta dari si kekasih atau cinta dari leluhur kita? Jelas cinta dari leluhur kita lebih mulia. Maka, tetap sebagai Hindu, tetap melaksanakan Pitra Yajna, tetap menghormati leluhur. Jika merasa tidak mampu meng-Hindukan kekasih atau tidak sanggup meninggalkan kekasih yang tidak mau mengikuti kita (terutama kita sebagai laki-laki), sejak awal lebih baik jangan dibawa serius hubungannya.
Om Santih Santih Santih Om.

42 Tanggapan - tanggapan ke “Pandangan Hindu terhadap Pasangan Beda Agama”








  1. wayan pande Says:

    Dear all Hinduism in Indonesia
    Polemik pernikahan beda agama memang banyak dijumpai di Indonesia, umumnya gadis hindu lebih mudah melepaskan agamanya demi cinta dibandingkan dengan gadis-gadis non-hindu. Saya orang Bali yang lahir di Lampung, besar di Kota Padang (sumbar), ketika saya berusaha mendekati gadis non-hindu yang mereka persyaratkan pasti harus siap keluar dari Hindu, beda dengan gadis-gadis hindu, kalau sudah jatuh cinta jarang sekali mempermasalahkan agama. Walau pada akhirnya saya menikah dengan orang muslim dan dia mau masuk hindu, pernikahan kami tidak pernah direstui oleh keluarga wanita. Sangat berbeda dengan orang hindu meski anak gadisnya meninggalkan hindu, keluarga gadis ini tetap masih bisa menerima dan memberikan restu atas pernikahan mereka. Kenapa demikain ?, ini adalah satu kelemahan umat hindu yang berpikiran bahwa semua agama adalah sama, berbeda dengan non-hindu yang berprinsip bahwa selain agamanya adalah agama yang tidak direstui Tuhan. Untuk itu sadarlah umat hindu… bahwa agama-agama itu tidak sama, titik
    sumber : Vedasastra Blog Hindu Dharma